Sambutan Pimpinan Pondok Pesantren Mardhotillah
(Bapak KH. Moh. Naseh Nasrullah)
Haul Akbar, Peringatan Tahun Baru Islam 1427 H,
Pelantikan Pengurus MUI Pasar Rebo dan Peletakan Batu Pertama
Pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta
Ahad, 26 Pebruari 2006 M / 27 Muharram 1427 H
Yang saya hormati,
1. Bapak Menteri Agama RI, H. Muhammad Maftuh Basyuni yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Drs. H. Amin Haedari, M.Pd. selaku Direktur Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren – Departemen Agama RI,
2. Bapak KH. Saifuddin Amsir, MA. - Rois Syuriah PBNU,
3. Bapakm KH. Q. Ahmad Syahid (Pengasuh PP Al Qur'an AL Falah, Bandung)
4. Bapak Drs. KH. Cecep Abdullah Syahid (Bandung),
5. Bapak Drs. KH. Ahmad Shodri (Pimpinan Al-Wathoniyah Jakarta)
6. Habib Hamid bin Hud Al-‘Athas (Jakarta),
7. Habib Ali bin Sholeh (Bekasi),
8. Habib Riziq Shihab (Ketua Front Pembela Islam),
9. Bapak KH. Masyhuri Syahid (Jakarta),
10. Bapak KH. Muhyiddin Na’im (Jakarta),
11. Bapak KH. Damanhuri (Pengasuh PP. Al-Karimiyah Depok),
12. Bapak KH. Muhammad Junaedi HMS (Pengasuh PP. Hidayatul Mubtadi’in Depok),
13. Bapak Camat Pasar Rebo, Bapak Lurah Pekayon,
14. Ketua Panitia Ustadz H. Muhsin Hariri dan Rekan-rekan Panitia Pelaksana, Alumni Jama’ah Haji Mardhotillah angkatan 1 - 18,
15. Tamu undangan dan hadirin yang berbahagia
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia keimanan, keislaman, dan kesehatan. Hingga kita dapat bersama-sama menghadiri serangkaian kegiatan Haul Akbar, Peringatan Tahun Baru Islam 1427 H, Pelantikan Pengurus MUI Kecamatan Pasar Rebo, dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang menuntun, mendidik, dan membina kita dengan contoh dan keteladanan yang nyata, sehingga kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh makna. Semoga salawat serta salam ini dilimpahkan pula kepada segenap keluarga, sahabat, serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini pula, perkenankanlah kami selaku Ketua Yayasan Mardhotillah dan sekaligus sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Mardhotillah, menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada segenap panitia, Para Kyai, Para Habaib, Para Guru, Para Pejabat baik sipil maupun militer, tamu undangan dan segenap lapisan masyarakat Kelurahan Pekayon dan sekitarnya, yang telah berkenan hadir untuk menyukseskan acara ini. Dan insa Alloh akan menjadi saksi peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah ini. Semoga amal ibadah kita semua diterima disisi Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Kami menyampaikan terima kasih pula, kepada Bapak Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak H. Muhammad Maftuh Basyuni yang pada kesempatan ini beliau belum bisa hadir ditengah-tengah kita semua, karena beliau masih ada serangkaian acara di Medan, dan dalam hal ini diwakili oleh Bapak Drs. H. Amin Haedari, M.Pd., selaku Direktur Pekapontren Departemen Agama Republik Indonesia. Dan kami mohon untuk berkenan memberikan sambutan pada acara kali ini, sekaligus kita tunggu juga, syafa’at-syafa’at beliau untuk masa depan Pondok Pesantren Mardhotillah yang lebih cerah, yang salah satunya melalui Departemen Agama. Sebelumnya, kami haturkan ribuan terima kasih.
Kaum Muslimin Muslimat yang dimulyakan Allah SWT
Berbicara tentang pesantren. Dalam sistem pendidikan nasional, pesantren menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Oleh sebab itu, di era otonomi pendidikan sekarang ini menghendaki pondok pesantren memainkan peranannya secara maksimal. Dengan demikian pondok pesantren yang memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial itu dapat ditingkatkan peran dan partisipasinya secara lebih aktif lagi, dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Di antara peranan pondok pesantren tersebut adalah sebagai agen perubahan sosial, agen pembangunan, dan pusat keunggulan. Oleh karena itu, pesantren pada era otonomi pendidikan seperti ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga tafaqquh fid dini, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga kontrol sosial terhadap perubahan-perubahan nilai, budaya, dan norma sosial yang terjadi di masyarakat kita.
Peran dan fungsi ini dapat diwujudkan jika pesantren secara terus menerus mengembangkan diri, baik secara kelembagaan, kurikulum, metode, pendanaan, maupun dalam penyediaan prasarana dan sarana. Pengembangan itu dapat berlangsung secara serentak, tetapi harus tetap diperhatikan bahwa pengembangan SDM harus menjadi prioritas. Sebab, betapapun baiknya keseluruhan perangkat keras dan lunak suatu lembaga pendidikan, tetapi jika tidak didukung oleh SDM yang unggul, akan sulit dapat mencapai tujuan.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Hadirin yang berbahagia
Oleh karena itu, uraian tadi tentang pesantren di atas, sudahlah sesuai dengan visi pendirian dan pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah ini, yaitu sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah tholabul ‘ilmu, dan menjadi pusat pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pesantren.
Dan sesuai pula dengan Misi daripada pendirian dan pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah ini, yaitu untuk melahirkan generasi yang unggul menuju terbentuknya khoirul ummah, mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, dan berpengetahuan luas, serta berkhidmat kepada masyarakat, mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek, dan mewujudkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Hadirin hadirat yang kami mulyakan.
Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak-bapak, Ibu-Ibu, Jama’ah Haji KBIH Mardhotillah mulai dari angkatan ke-1 sampai dengan angkatan ke-18, Para Donatur, Masyarakat Pekayon dan sekitarnya, yang dengan tulus ikhlas memberikan dukungan baik moril maupun materiil, baik tenaga maupun pikiran dan bekerjasama dengan sangat baik dalam proses pembangunan Pondok Pesantren Mardhotillah ini.
Semoga amal ibadah dan jariah hadirin hadirat semua dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Dan saya selalu berdo’a, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat taufik, dan hidayahnya kepada mereka dan kita semua. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Kurang dan lebihnya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thoriq.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 26 Pebruari 2005 M
27 Muharram 1427 H
Pimpinan
Pondok Pesantren Mardhotillah
KH. MOH. NASEH NASRULLAH
Assalaamu'alaikum,wr,wb.
BalasHapusSemoga semakin meningkat dan selalu ada manfaat apa yang selalu di pelajari dari pesantren...